Dimulai dari..
Rasa cemburu yang tiada henti,
Emosi silih berganti, dan
Nafsu yang ingin mengakhiri.
Hubungan yang ku anggap serius, namun nyatanya berakhir sia-sia.
Seiring waktu memikirkanmu adalah hal yang membuat pikiranku jatuh ke dalam sumur tidak berdasar, sulit mendapatkan udara, dan gelap.
Besar asa yang ku buat untuk selalu menyaksikan kebodohanmu, kepintaranmu, keluguanmu, kesuksesanmu dan rayuanmu. Asaku seperti sugesti positif untuk menjalani hari-hari. Harapan tersebut adalah harapan tertinggi walaupun tidak ada harapan yang dapat menyaingi harapan seorang ayah kepada masa depan anaknya.
Terbenak takkan ada kesedihan, terutama air mata, hanya canda tawa dan argumen kecil yang akan memenuhi hariku dan harimu.
Orang sekitarku akan sependapat denganku, begitupun orang di sekitarmu akan menyetujui pendapatmu..
Desember 2019 adalah perjalanan pertama kita. 1 atap, 1 instruksi, 1 target, namun tidak mempunyai dialog satu sama lain, hanya beberapa hal yang terekam di memoriku dalam perjalanan kita, salah satunya celetukanmu yang keras saat timku menampilkan performance, "dulunya bekas dancer". Selain kalimat yang ku ingat, nada suaramu juga terekam.
Namun, bukan karena itu aku membuka diri untuk lebih mengenalmu
Bukan salah dia, tapi ini kesalahanku yang terlalu mengharapkan dia yang akan selalu ada, yang lebih milih aku dibanding keinginan masalah postingan.
Dulu sebelum sama dia aku pernah jadi orang yang ketergantungan sama cowo, minta jemput dibandara, minta jemput di tempat kerja(padahal tempat kerjaku lebih dekat daripada rumah si cowo), minta antar ke stasiun, minta jemput dari stasiun, minta jalanjalan malam, minta sarapan pagi keluar, tapi semenjak sama dia aku tau diri karena daerah rumahnya lebih jauh dan macet.
kata orang-orang ada 3 orang yang membuat pasangan itu bisa putus:
1. orang tua
2. orang ke-3
3. orang udah gak sayang
aku mungkin point ke 4. (tidak dapat dibeberkan ke kalian)
After aku minta selesai dan dia jawab "apasih kamu kaya gini aja dipermasalahin", 1 minggu kita gak contact dan 1 minggu juga disetiap harinya aku nangisin hal yang lagi aku alami.
Tiba-tiba aku tau dia drop(aku lupa tau darimana) lalu aku buatin air jahe seperti biasa kalo dia sakit(ini salah aku si, aku gak kasih langsung tapi aku datang cuma untuk nyantelin di gerbang dan udah tau orangnya gak suka jahe) dan pulang dari sana aku berniat "oke kalo emang kita gak ada pembahasan lebih lanjut 2 hari lagi, di hari ke 3(anniv kita 2 tahun) aku yang datang ke rumahnya dan ketemu sama dia untuk bahas hubungan kami" aku sudah buat rencana, sampai 2 sahabatku kali ini mendukung.
Next day..
Sore hari disaat aku kerja, dan untungnya sedang tidak ada pasien.
Nada dering whatsapp darimu masuk
"Nel, kayanya ini keputusan yang tepat.."
I'm shacked, telfon semua sahabat sana sini, gak ada yang angkat!!
